Membukukan Hasil Resume yang Menarik

 


Membukukan Hasil Resume yang Menarik


    Hari ini kegiatan menulis merupakan pertemuan ke-6. Moderator yang  memandu kegiatan menulis yaitu Bu Kanjeng. Sedangkan narasumber dalam kegiatan menulis kali ini yaitu teman saya Bu Aam Nurhasanah, S.Pd. Sebenarnya narasumber kali ini sudah tidak asing lagi bagi saya. Karena dengan beliau saya sering kumpul bareng terutama dalam kegiatan MGMP Bahasa Indonesia Wilbi 03 Kabupaten Lebak. Narasumber lulusan S1 STKIP Setia Budhi Rangkasbitung ini berkiprah di dunia pendidikan dan menjadi Kepala Sekolah di SMPS Mathla UI Hidayah Cipanas. Segudang prestasi pun sudah beliau torehkan setelah mengikunti kelas pelatihan menulis bersama Om Jay. Selain menjadi juara satu blogger PGRI tingkat nasional, beliau pun sudah menerbitkan 15 buku baik solo maupun antologi. Sosok yang luar biasa dan energik juga sangat bersemangat ketika menyampaikan materi ataupun menjadi moderator. 
    Pengalaman beliau pun saya alami sekarang ini. Merasa sangat bingung ketika akan meresume.  Apalagi resume ini akan dijadikan buku. Mudah-mudahan setelah narasumber memaparkan materinya, saya sebagai penulis pemula yang belum berpengalaman bisa mengikuti jejak Bu Aam Nurhananah. Tema yang akan disampaikan pada kesempatan ini yaitu " Menulis Resume Menjadi Buku". Saya sangat tertarik dengan materi  ini, sebagai penulis pemula tentu saya sangat penasaran. Karena menulis resume menjadi buku merupakan hal yang baru bagi saya.

    Saya tertarik dengan kata-kata beliau yang memotivasi saya untuk melanjutkan resume ke -2 ini.
  • Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. 
  • Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenang esok hari.
    Bagi sebagian orang, meresume merupakan suatu pekerjaan yang membosankan. Karena syarat utama meresume adalah membaca. Membaca sampai selesai dan berulang-ulang. Sehingga, mengerti isi  naskah atau bacaan yang disampaikan oleh narasumber. Tidak sekadar membaca peresume pun dituntut untuk bisa menentukan gagasan utama kemudian menulis ulang kalimat penting tersebut. 
merangkai kata dan menambahkannya dengan bahasa sendiri.

    Kali ini narasumber membuka materinya. Resume merupakan adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Sesuai dengan harapan saya ke depannya bisa menerbitkan buku, seperti teman-teman yang sudah lakukan di kelas menulis Om Jay.
    Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana teknik menulis resume menjadi buku, sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertian resume.

Pengertian Resume
  • Resume atau ringkasan adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
  • Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi.
  • Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatan yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Ada 7 teknik untuk menulis resume jadi buku


1. Mengumpulkan resume dalam file word.

Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder.
 Buat satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20

 2. Menentukan tema.

     Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. 
Misalnya kita lihat materi dari narasumber.
Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. 
Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku

3. Buat TOC (Table of Content/daftar isi) 

4. Kembangkan TOC


5. Review, revisi, dan edit naskah. 

    Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD

6. Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.

7. Kirim ke penerbit. 
    Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit  menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

     Narasumber pun mengakhiri materinya. Cara meresume paparan materi dari narasumber agar menghasilkan  resume yang menarik dan tidak membosankan saat dibaca yaitu dengan cara membuat pandangan  terlebih dahulu tentang motivasi menulis, teknik penulisan buku, ditutup dengan menerbitkan buku di penerbit indie dan mayor.


Jumat, 16 April 2021
Resume ke-2
Pertemuan ke-6
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Tema            : Menulis Resume untuk Jadi Buku
Penulis         : Endah Hamidah, S.Pd



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Sebagai Sarana Belajar dan Mengajar

Cara Mudah Mengembangkan Tulisan Non Fiksi

Komitmen Menulis di Blog Ala Pak Dedi Dwitagama.